Fitness dan Puasa
Analogi dari bulan puasa sebetulnya adalah “fasting period” setara dengan apa yang dijalani manusia saat tidur di malam hari, kira-kira 13 jam fasting period (19.00- 08.00) sebagaimana “pengosongan” pada kira-kira 04.00-18.00 sekitar 14 jam, dalam keadaan istirahat atau tidur mungkin tidak akan terlalu capai karena tidak ada aktifitas dilaksanakan, tapi pada dasarnya terjadinya kekurangan energi adalah akibat “pengosongan” glycogen storage karena tak ada asupan makanan.
The beauty about this condition is when there’s non existence or minimum of glycogen in existence, maka tubuh akan secara otomatis menggunakan lemak tubuh sebagai sumber energi, berarti periode after fasting adalah saat yang paling tepat untuk membakar lemak tubuh!
Balance meal saat sahur akan banyak membantu mempertahankan nitrogen balance, usahakan untuk makan daging dan complex carbs, mungkin gampangnya beras merah, dan minum air putih yang cukup. Tambahkan sayuran kaya serat untuk memperlambat proses pencernaan dan untuk sustained release process.
Beraktifitaslah seperti biasa dan sucikan hati, usahakan melupakan stress ataupun pikiran jelek. 1 jam menjelang berbuka, do some psych-up set 30-45 minutes of intense training, lalu selesaikan tugas tersebut dengan hati dan pikiran yang jernih!
Berbukalah dengan liquid meal! 45-75 simple carbs, 40-60 whey protein, 2-3 creatine ethyl, optional 5 gr BCAA untuk prevent muscle loss.
Usai menjalankan sholat maghrib, lalu makan malam layaknya balance meal seperti saat sahur. Dilanjutkan tarawih, usai tarawih silahkan have one more meal before go to bed. Jangan lupa multivitamin saat sahur dan berbuka, optional ZMA juga akan membantu menjaga tingkat testosterone. Hanya itu yang dapat disarankan. but none of that would have great result unless you do it with “DISCIPLINE and CONSISTENCY” !